21 Januari 2010

LEARNING JOURNAL I

Tanggal 21 Desember 2009

Di SMP Negeri 1 Leuwiliyang.

Rencana program yang rencana dilaksanakan untuk satu tahun tetapi dipadatkan menjadi hanya 4 bulan saja. Sehingga tugas tugas terstruktur dan mandirinya harus dilakukan dalam tempo yang lebih singkat dari seharusnya. Itu berarti akan sedikit meminta perhatian lebih dari hari-hari yang aku lalui.

Seperti biasa, program yang sedang aku jalani ini menuntut stamina yang tinggi karena selain lokasinya jauh, tagihan yang harus dikumpulkan juga bukan main main. Karena ada portofolio yang akan dilaporkan ke pihak penyelenggara, yaitu LPTK.

Jam delapan adalah jadwal dimulainya acara, tetapi seperti biasa bukan Indonesia namanya kalau bukan jam karet. Belum lagi permasalahan miskomunikasi tempat penyelenggaraan pertemuan pertama yang sempat dicanceled yang sebelumnya direncanakan diadakan di Dinas Pendidikan, tetapi akhirnya berubah ke SMP negeri 1 Leuwiliyang. TANPA ADA BERITA DARI PANITIA. How can it Be? Untung salah seorang teman berkenan untuk memberi tahu lewat telpon bahwa lokasi penyelenggaraan Program bermutu pertemuan satu tidak jadi dilaksanakan di dinas Pendidikan tetapi diubah ke SMPN 1 Leuwiliyang.

Permasalahan teknis yang seharusnya menjadi tanggungjawab panitia dibahas oleh pemberi materi. That’s not good.

Materi hari ini adalah pendahuluan Program Bermutu dan Pendekatannya.

Pemberi materi menyampaikan secara jelas tetapi masih memuat informasi yang sama seperti yang disampaikan dalan in service. Standar yaitu What, Where, Why, and How. Bahwa bermutu adalah program pemerintah yang dilaksanakan oleh LPTK yang bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru yang pada ujungnya akan meningkatkan Human Developtment indeks kita bisa meningkat. Karena Indonesia masih menduduki posisi ke 105 lebih. Sangat mengenaskan.

Kompetensi yang diharapkan dalam pertemuan ini adalah kami dapat memahami hakikat Belajar Model BERMUTU, memiliki kemampuan mengkaji pengajaran dan pembelajaran, serta terampil menyusun Case Study.

Tujuan akhir dari pembelajaran bermutu adalah peningkatan hasil belajar siswa, dengan usaha peningkatan kualitas pembelajaran di kelas dengan pelaksanaan lesson study dan CAR (PTK). Ada juga nilai tambah yang diperoleh guru dalam proses pembelajaran bermutu yaitu adanya perolehan angka kredit untuk pengembangan karirnya.

Lesson study

Lesson study adalah suatu kegiatan instruksional yang ditandai dengan adanya proses kolaboratif dari sekelompok guru yang secara bersama-sama merencanakan langkah-langkah pembelajaran termasuk metode, media dan instrumen evaluasinya. Kegiatan ini berlangsung dengan cara salah seorang guru melakukan praktek pembelajaran yang direncanakan di kelas dan yang lain mengamati proses pembelajaran tersebut, setelah selesai pembelajaran akan dievaluasi bersama dan diperbaiki bila ada yang kurang tepat .

Lesson Study yaitu suatu model pembinaan profesi pendidik melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berdasarkan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk membangun komunitas belajar.

Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan, Do, dan See yang berkelanjutan. Dengan kata lain Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan yang tak pernah berakhir (continuous improvement).

Penerapan Lesson Study dapat meningkatkan kompetensi guru, terutama yang terkait dengan pengetahuan, pengetahuan materi pokok, pengetahuan pengajaran, pengetahuan riset, kapasitas mengamati siswa, menghubungkan praktik sehari-hari dengan tujuan jangka panjang, motivasi, hubungan dengan kolega dan saling bantu, komitmen, dan akuntabilitas.

Dasar sosial lessons study adalah keterlibatan; dasar pendidikan lesson study adalah perbaikan atau peningkatan mutu.

Langkah-langkah Lesson Studi

1. Perencanaan (plan),

a. ide awal,

b. prasurvei yang dimaksudkan untuk mengetahui secara detail kondisi yang terdapat di suatu kelas yang akan diteliti. ,

c. diagnose, dugaan – dugaan sementara mengenai timbulnya suatu permasalahan yang muncul di dalam satu kelas

d. perencanaan, menyusun rancangan yang meliputi keseluruhan aspek yang terkait dengan lesson study. Sementara itu, perencanaan khusus dimaksudkan untuk menyusun rancangan dari tahapan kegiatan ke tahapan berikutnya

2. Tahap pelaksanaan (do) yang sering juga disebut dengan research lesson dan

Pada tahap pelaksanaan (do) dilaksanakan kegiatan sebagai berikut:

a. Guru model melakukan pembelajaran sedang guru lain sebagai observer. Pada tahap yang disebut implementasi ini guru model secara mandiri melaksanakan pembelajaran dan mengimplementasikan inovasi pembelajaran yang akan dikembangkan dan diwajibkan melaksanakan penilaian afektif disamping penilaian lainnya.

b. Observer mencatat jalannya pembelajaran dimana observasi ini difokuskan pada “bagaimana siswa belajar” pada setiap tahapan pembelajaran. Observer melakukan observasi dan dan analisis kegiatan pembelajaran guna mengidentifikasi apakah para siswa telah belajar sesuai dengan yang diharapkan.

3. Tahap post-class discussion (see) atau kegiatan pasca-pelajaran.

a. Upaya evaluasi yang dilakukan oleh para kolaborator atau partisipan yang terkait denga suatu lesson study yang dilaksanakan.

b. Refleksi ini dilakukan dengan kolaboratif, yaitu adanya diskusi terhadap berbagai masalah yang terjadi di kelas penelitian. Dengan demikian refleksi dapat ditentukan sesudah adanya implementasi tindakan dan hasil observasi.

c. Berdasarkan refleksi ini pula suatu perbaikan tindakan (replanning) selanjutnya ditentukan. Fokus utama dalam tahap ini adalah menganalisis “bagaimana siswa belajar”.

d. Hal terpenting yang bagi peserta lesson study adalah mengambil makna apa yang bisa dipelajari dengan dari tampilan tersebut dengan kata lain siswa bisa “belajar apa” dari penampilan guru model tersebut.

Sebelum mengikuti session ini aku sedikit kurang paham mengenai Lesson study, tetapi setelah mengikuti session MGMP Bermutu ini aku jadi merasa jelas. Everything is clear. Aku akan berusah mengajak teman temanku untuk melakukan Lesson Study di sekolah untuk mencari solusi permasalahan di kelas, sharing (sehingga masing-masing dari kami bisa mendapat masukan dari teman teman sejawatku sendiri. Sehingga bisa memberikan wawasan anta satu sama lain dalam mengajar.


Case Study

Studi kasus:

"adalah episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia: minat guru, aksi dan kesalahan frustrasi, dan kesenangan atau kekecewaan yang dirasakan pada akhir sesi".

William Louden, ”Case studies in teacher education” (1995)

Studi kasus adalah episode yang diingat, ditulis sebagai sebuah cerita, sebuah naratif. Hal ini harus sangat khusus, sangat bersifat lokal. Harus menyertakan unsur manusia: minat guru, aksi dan kesalahan frustrasi, dan kesenangan atau kekecewaan yang dirasakan pada akhir sesi".

Studi kasus atau Case Study adalah rangkuman pengalaman pembelajaran (pengalaman mengajar) yang ditulis oleh seorang guru/dosen dalam praktik pembelajaran mereka di kelas.

Pengalaman tersebut memberikan contoh nyata tentang masalah-masalah yang dihadapi oleh guru pada saat mereka melaksanakan pembelajaran.

Melalui pengkajian case study dalam pembelajaran dengan segala komponennya, para guru dapat melakukan evaluasi diri (self evalution), dapat memperbaiki dan sekaligus dapat meningkatkan praktik pembelajaran mereka di kelas.

Pendekatan dalam Model Belajar BERMUTU

  1. Proses belajar terstruktur dan mandiri di KKG/MGMP selama 16 minggu, dengan bimbingan guru pemandu dan dosen LPTK (2x)
  2. Dirancang untuk menggunakan semua paket pembelajaran yang sudah ada dan sudah dikembangkan oleh Pemerintah maupun Lembaga Donor (Lesson Study, CLCC, DBE2, NTTPEP, MBE, UT, HYLITE, dll.) secara terintegrasi untuk meningkatkan kompetensi guru
  3. Dirancang untuk menggunakan tiga pendekatan secara terkombinasi: lesson study, penelitian tindakan kelas, dan case study
  4. Diwadahi oleh website sebagai tempat repositori materi berbentuk digital dan forum diskusi virtual antar guru, dan dengan tutor/guru pamong.

Well, pada dasarnya aku merasa beruntung bisa mengikuti program ini. Aku sangat suka sekali belajar, seuatu yang belum pernah aku tahu dan aku lakukan, dan sepertinya MGMP Bermutu ini layak untuk menjadi tempat aku mencari sesuatu yang bisa meningkatkan kinerjaku sebagai guru.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar