21 Januari 2010

LEARNING JOURNAL 2
Tanggal 11 Januari 2010
Di SMP Negeri 1 Leuwiliyang.

Identifikasi masalah merupakan langkah awal dalam pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Hal ini karena PTK bertolak dari adanya permasalahan dalam kegiatan belajaran yang dilakukan guru peserta. Tanpa adanya permasalahan, langkah-langkah berikut-nya tidak akan bisa direncanakan dan PTK tidak dapat dilakukan.
Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, masalah yang dihadapi guru berkenaan dengan tiga hal, yakni pengembangan kurikulum, penguasaan materi, dan pelaksanaan pembelajaran. Aspek pengembangan kurikulum meliputi pemahaman tujuan mata pelajaran bahasa Indonesia, kemampuan menganalisis standar kompetensi dan kompetensi dasar, pengembangan silabus, RPP, dan penilaian. Penguasaan materi meliputi pemahaman dan penguasaan materi bahasa Indonesia dalam aspek mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, baik sastra maupun nonsastra. Pelaksanaan pembelajaran antara lain mencakup pemilihan strategi/ model pembelajaran, pendekatan, metode, media pembelajaran, pengelolaan kelas, dan penilaian proses dan hasil belajar. Berdasarkan hal tersebut, ruang lingkup pembahasan dalam topik ini adalah permasalahan yang terkait dengan keterampilan mengidentifikasi masalah tersebut.
Contoh Daftar Masalah dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia
Masalah Pengembangan Kurikulum
 Kesulitan guru dalam mengembangkan silabus.
 Ketidaksiapan guru dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran Bahasa Indonesia yang terintegrasi.
 Kesulitan guru dalam menentukan proporsi alokasi waktu untuk setiap Kompetensi Dasar (KD).
 Kesulitan guru dalam menentukan kriteria ketuntasan minimum (KKM).
 Kesulitan guru dalam mengembangkan indikator hasil belajar.
 Kesulitan guru dalam menentukan teknik dan bentuk instrumen penilaian hasil belajar.
 Kesulitan guru dalam memilih materi yang bervariasi
Masalah Penguasaan Materi
 Guru kurang menguasai KD berpidato.
 Guru kurang menguasai KD memerankan naskah drama.
 Guru kurang menguasai KD membaca cepat.
 Guru kurang menguasai KD membaca memindai.
 Guru kurang menguasai KD membaca puisi.
 Guru kurang menguasai KD menulis puisi.
 Guru kurang menguasai KD menulis cerpen.
 Guru kurang menguasai KD menulis drama.

Masalah Praktik Pembelajaran
 Kesulitan guru dalam menentukan model pembelajaran yang sesuai dengan KD yang akan dipelajari.
 Kesulitan guru dalam mengoptimalkan kerja kelompok siswa.
 Kesulitan siswa dalam membangun/menemukan konsep sendiri.
 Kesulitan guru dalam mengembangkan LKS untuk mengembangkan keterampilan berpikir siswa.
 Kesulitan guru dalam mengembangkan materi menjadi bahan ajar.
 Kesulitan guru dalam memilih metode yang sesuai dengan KD.
 Guru masih memandang pembelajaran Bahasa Indonesia sebagai belajar mengenai struktur, bukan keterampilan berbahasa.
 Guru kurang memberdayakan media pembelajaran yang ada.
 Siswa kurang berani mengemukakan pendapat.
 Siswa tidak mau tampil di depan kelas
 Motivasi siswa untuk belajar bahasa Indonesia rendah
 Siswa tidak mengerjakan tugas yang diberikan guru
 Siswa tidak memperhatikan penjelasan guru
 Kemampuan membaca cepat siswa rendah
 Motivasi belajar siswa rendah
Banyak sekali permasalahan sehari hari yang dianggap biasa oleh guru yang ternyata sebetulnya memerlukan PTK untuk mencari solusinya.
Salah satu cara untuk mendokumenkan pem-belajaran yang telah dilakukan adalah dengan membuat case study.
Akhirnya dengan beberapa session yang aku ikuti, di bawah ini adalah Case Study ku yang pertama.
My Case Study
ANGKAT LAPTOP TINGGI TINGGI
Menulis adalah hal yang sangat sulit diajarkan. Sepanjang yang aku tahu selama menjadi pendidik menulis adalah kompetensi yang sulit mencapai KKM dan siswa memiliki motivasi yang sangat rendah terhadap KD ini. Aku berusaha mencari cara yang bervariasi untuk meningkatkan minat menulis siswa. Aku ingin menghadirkan seorang penulis ke sekolah, tetapi belum kesampaian karena hal tersebut membutuhkan dana yang tidak sedikit. Pernah aku menggunakan media gambar untuk memanacing ide mereka untuk ditulis yang katanya selalu mampet. Bingung apa yang mau ditulis. The problem is rendahnya motivasi menulis.
Pada Kompetensi Dasar yang terakhir di semester satu adalah menulis cerpen. Waduh kerjaan berat nih pikirku. Aku berusaha mencari cara untuk membuat mereka berminat dulu terhadap proses pembelajaran yang aku lakukan. Sebelumnya aku pernah menggunakan media gambar kemudian siswa menyusun cerpen berdasarkan gambar yang aku sediakan. Siswa tertarik memang, tetapi aku merasa waktu tahun kemarin belum maksimal. Menggunakan teknik Cooperative Learning juga kurang berhasil karena banyak anak yang mengandalkan temannya. Sehingga jangankan mau bergabung untuk terlibat secara emosi dengan proses penulisan cerpen yang sedang mereka lakukan, yang ada malah ngobrol sendiri.
Waktu itu aku usai meng up load salah satu puisiku ke blogku di Blogspot. Duh seandainya jaringan di sekolah untuk On line bisa digunakan lagi pasti aku bisa menggunakan internet untuk menarik dan mengambil hati mereka dan merengkuh mereka untuk masuk ke dunia penulisan. Dunia yang sangat aku sukai. Dan aku ingin menularkannya pada mereka. Minat dan motivasi menulis yang tinggi. Tetapi tidak ada salahnya untuk dicoba akhirnya aku memutuskan untuk membawa laptop ke kelas dan menunjukkan kepada mereka dunia tulis menulis yang ada di internet.
Pada pertemuan yang aku rencanakan, aku sudah mempersiapkan medianyanya yaitu laptop, hape tuaku N70 sebagi modem untuk bisa online dan tentu saja mengecek pulsa flashku hihi... tidak lucu kan kalau nanti tiba tiba tidak connect karena habis pulsa.
Kelas aku awali dengan pengkondisian standar yang bisa aku lakukan sebelum memulai sebuah kelas. Menyuruh mereka merapikan barisan meja dan kursi yang menurutku agak berantakan, setelah ditanya ternyata pelajaran sebelumnya adalah diskusi.
Setelah kondisi kelas rapi, aku mengajak siswa untuk masuk ke proses pembelajaran. Aku menyampaiakan kepada mereka kompetensi dasar apa yang akan mereka pelajari hari itu. Aku mengatakan bahwa hari ini kita akan belajar menulis sebuah cerpen berdasarkan pengalaman yang pernah dialami oleh siswa. Tiba tiba ada yang berteriak “waduh” dengan cukup keras. Semua mata menatap ke sumber suara yang ternyata adalah seorang peserta didik laki-laki, yang bernama Abdul Rohman. Aku tersenyum dan bertanya, Kenapa Ceng?. “Hehehe.. susah Bu, jawabnya malu-malu.
Ini dia. ‘Tenang. Tidak susah Kok asal kamu mau. Kamu pernah lihat film Harry Potter? Itu pengarangnya kaya luar biasa karena novelnya laris sekali. Penulis novel ayat ayat cinta juga menuai uang yang tidak sedikit dari hasil tulisannya. Nah. Untuk kamu tidak usah terlalu panjang, cerpen saja dulu. Satu cerpen saja, kamu sudah luarrrrr biasa. Tidak usah yang terlalu panjang. luar biasa. Dan bla bla bla aku terus memompa semangat dan minat mereka untuk menulis.
Kemudian aku memperlihatkan slide slide di laptop sebuah cerita cinderrella tanpa naskah. Aku mengangkat Laptop di depan kelas. Agak berat juga tetapi karena aku ingin memancing minat siswa. Seandainya sekolahku punya In focus tentu aku tidak akan berat berat mengangkat laptop ini tapi bisa memproyeksikannya ke layar LCD. Tapi tidak masalah, karena lihatlah mata mereka.. penuh ingin tahu, bahkan beberapa siswa berkerumun dan maju ke dekat aku berdiri.
Aku mulai memperlihatkan tulisan tulisan anak sekolah seusia mereka di blog blog yang ada di internet. Aku menerangkan bahwa tulisan tulisan itu berada di internet tidak harus mengeluarkan biaya. Bahkan mereka bisa mendapatkan komentar atau kritik dari orang lain dari seluruh Indonesia atau bahkan dari seluruh dunia.
Banyak yang bertanya ini itu yang menunjukkan ketertarikan bahwa mereka ingin juga tulisannya di pasang di internet. Bahkan aku juga mengajak mereka mampir di blogku untuk sekedar melihat tulisan tulisan gurunya yang dipasang di internet. Welll, I got You!!!!
Setelah mereka puas mendengar dan melihat walau hanya dengan berkerumun, dan itu bukan hal yang mudah, karena waktu pelajaran jam ke 7 dan 8. Hmmmm harum sekali aroma siang hari dari tubuh mereka atau jangan jangan dari tubuhku juga. Hahaha.Selanjutnya aku menunjukkan gambar gambar untuk memancing inspirasi mereka dalam menulis cerpen. Slide slide itu aku tunjukkan kepada mereka dan aku bertanya kira-kira cerita apa yang cocok untuk sebuah gambar tertentu. Beberapa menit berikutnya mereka larut dalam proses penulisan tentang gambar slide yang sudah aku printkan untuk mereka. Ingat ya Anak anak... gambar gambar itu hanya untuk inspirasi kalian ya. Kalian boleh menggunakannya sebagai bahan cerita atau menggunakan pengalaman kalian sendiri untuk bahan cerpen kalian. Selamat bekerja.
Pada hari itu aku bahagia untuk sementara, .... kapan aku memeriksanya ya... o iya besok kan kelas mereka ada pertemuan lagi. Aku akan mengajak mereka menyunting pekerjaan temannya dan meng uploadnya ke blogku.
Meningkatkan minat dengan media alakadarnya??? Perjalanan mengerjakan tugas yang aku berikan mungkin menarik bagi yang lain tapi mungkin tidak menarik bagi beberapa siswa yang duduk di belakang. Hiks hiks.. ternyata aku belum bisa mengajak mereka semua untuk masuk ke dunia kata kata.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar