20 Desember 2009

The class has beginning.... (Sebuah Learning Journal)

The class has beginning....
(Sebuah Learning Journal)

Hari pertama :
Tangal : 3 Desember 2009
Aku mengikuti program ini dengan semangat dan optimis pasti ada yang baru untuk aku pelajari. Dan yang pasti, aku ingin mengisi baterai lagi. Supaya aku lebih bersemangat lagi. Semangat dalam mengajar yang selalu naik turun di tengah kesibukannku sebagai seorang wanita bekerja. Dengan mengikuti kegiatan ini aku ingin bertemu dengan kawan seprofesi, sejurusan dan berdiskusi tentang teknik, model dan trik mengajar yang tak pernahkan habis dibahas karena karakter peserta didik yang berbeda setiap tempat dan setiap tahunnya.
Pembukaan berjalan lancar, standar dan tak banyak yang baru. Pemateri yang pertama adalah Bapak Yadi Rochyadi, koordinator pengawas kabupaten Bogor, beliau juga seorang teman FB yang cukup intens berdiskusi tentang pendidikan dengan ku di wall Facebook. Aku cukup mengagumi beliau, smart n wise. Aku selalu menyukai kelas kelas beliau yang dalam beberapa kesempatan aku pernah ikuti. Caranya menyampaikan materi tidak monoton, wawasannya luas dan cara menanggapinya penuh simpati. Tak jarang para pemberi materi memberikan reaksi yang kurang simpatik sehingga membuat peserta merasa enggan untuk menyampaikan pendapat.Hal ini pernah aku alami sebelumnya dalam sebuah sosialisasi kebijakan nasional beberapa minggu yang lalu.Dimana aku mencoba mengkritisi kebijakan pemerintah mengenai pelaksanaan Ujian Nasional, tapi jawaban yang aku dapat di luar dugaan, sungguh tak simpatik dan tak memotivasi dan menutup telak berlanjutnya diskusi, Bahkan bisa jadi bagi yang kurang percaya diri, akan malu bertanya lagi di forum selama lamanya. Ironis sekali rasanya. Karena sebagai seorang pendidik, kita harus tahu betul bagaimana cara menanggapi pertanyaan peserta didik, supaya tidak membunuh motivasinya dalam mengikuti proses pembelajaran.
Program yang sekarang aku ikuti adalah program pemerintah yang dibiayai oleh pinjaman dari bank dunia, tak berbeda dengan program bantuan BOS KITA yang diberikan kepada siswa SD, dan SMP. Tujuan dari penyelenggaraan program Bermutu ini adalah uuntuk meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan kompetensi dan kinerja guru. Bermutu merupakan kependekan dari Better Education through reformed Management and universal teacher upgrading. Mulia sekali tujuannya. Merupakan langkah proses yang sedang dan akan dilakukan oleh pemerintah secara kontinu untuk terus berusaha meningkatkan output pendidikan.
Program MGMP Bermutu ini juga merupakan program pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya. Setelah proses pembelajaran yang dilaksanakan sebanyak 16 kali pertemuan guru diwajibkan untuk mengumpulkan tagihan sebagai berikut:
Tugas Individu:
a. Silabus 1 tahun
b. RPP 1 tahun
c. Bank Soal
d. Learning Jurnal
Tugas Kelompok
a. 3 Kajian Kritis
b. 3 Proposal PTK
c. 3 Laporan PTK
Wow... bukan hal yang mudah tetapi juga bukan hal yang terlalu sulit untuk dilaksanakan, semua hanya tergantung niat dan kemauan. Where there is a will there is a way. Apalagi tentu s ja semua itu dituntut karena kami selama proses pembelajaran akan dibekali dengan berbagai pengetahuan dan materi.
Di awal training ini aku juga berharap, tidak akan menyia nyiakan uang hutang yanag akan dibayar oleh anak cucuku sendiri. Semoga Alla memberikan cahaya di hati dan akalku sehingga bisa menerima materi dengan mudah semudah Sponge Bob dalam menyerap air.


Hari kedua:
Tanggal 4 Desember 2009

Setelah menempuh perjalanan yang jauh akhirnya tubuhku berusaha memulihkan diri dengan kualitas tidur yang kurang maksimal. Hari kedua mengikuti in service ini diawali dengan keraguan apakah aku akan berangkat ke Dinas pendidikan dengan motor atau naik kendaraan umum saja. Tapi karena waktu sudah siang, maka aku memutuskan untuk naik motor lagi karena kalau naik kendaraan umum, pasti aku akan datang terlambat ke Dinas Pendidikan di Cibinong.
Jam delapan pagi aku sampai tujuan. Alhamdulillah tidak terlambat. Karena aku paling tidak suka melewatkan pembukaan dari suatu kegiatan, entah itu rapat, kuliah, penataran atau bahkan melihat film sekalipun. Aku akan kehilangan mood untuk mengikuti sebuah kegiatan apabila aku datang terlambat..Maka di dalam kelas kelasku aku selalu mengutamakan opening. Aku harus meraih hati anak, meraih jiwa peserta didikku untuk bersama-sama berkumpul di dunia yang kami dtangi bersama selama mungkin kurang lebih 2 x 45 menit. Dengan itu aku berharap, tujuan pembelajaranku akan berhasil karena kami “berada” di “jalur” yang sama Tetap alangkah kecewanya aku karena kelas harus ditunda karena alasan teknis. Ruang dipakai oleh Dinas untuk pelantikan Pengawas. Dua jam full kami menunggu.
Seharusnya hal tersebut tidak terjadi. Secara teknis panitia harus mengatur pelaksanaan kegiatan baik waktu dan tempat jauh hari sebelum pelaksanaan, apalagi untuk kegiatan yang dibiayai oleh bank dunia ini. Yang nota bene adalah menambah beban negara dan rakyat. Selain itu secara psikologis semangat belajar kami sudah drop karena adanya penundaan 2 jam. Tak beda dengan susanana kelas yang harus dibangun dari awal. Perkembangan peserta didik harus kami kuasai untuk bisa membawa dunia kita ke dunia mereka, dan sebaliknya seperti dalan Quantum Teaching. Dalam kesempatan Andragogi seperti ini, tentu saja hal tersebut juga harus menjadi suatu hal yang patut dipertimbangkan oleh panitia.
Cuaca hari ini sangat panas, proses diskusi kelompok yang kami lakukan amat sangat tidak kondusif karena hampir semua peserta menggunakan kertas untuk berkipas kipas mencari sedikit hawa segar. Seharusnya diskusi yang dilakukan oleh kelompok kecil ini satu atau dua kelompok dipresentasikan di depan kelas, tetapi karena waktu sudah tidak memungkinkan lagi maka hasil diskusi kelompok kecil pun dikumpulkan sebagai hasil dari kegiatan kami hari ini.
Materi yang kami diskusikan hari ini adalah silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran. Seharusnya metode pembelajaran dan media pembelajaran harus sudah kami terima lebih dulu sebagai bekal untuk memilih metode dan media yang bervariasi dalam rencana pembelajaran yang sedang kami susun.

Hari ketiga:
Tanggal 5 Desember 2009

Belajar Mengajar, belajar untuk mengajar dengan baik. Itu hal yang tengah kami lakukan. Karena alasan pemateri mempunyai acara lain, maka jadwal pemberian materi diubah urutannya. Hm..ironis sekali. Susunan materi yang seharusnya materi prosedural dibalik susunannya. Walhasil outputnya tidak maksimal. Pertemuan hari kedua membahas mengenai metode dan media pembelajaran, baru kemudian hari ketiga , setelah kami mengupas tuntas mengenai media dan metode, maka barulah seharusnya kami membuat silabus dan RPP.
Panitia tidak menyadari hal ini. Dengan alsan teknis dan praktis ditukarlah jadwal hari kedua dengan jadwal hari ketiga dan sebaliknya.
Penyajian pertama adalah mengenai media pembelajaran. Cukup banyak yang kudapat dari pembelajaran ini. Kadang kadang kita kurang menyadari begitu banyak media yang seharusnya digunakan guru untuk mengajar di kelas tetapi karena guru sudah terlalu sibuk dengan dunianya yang bermacam macam maka seringkali media tersebut tidak digunakan karena kurang prepared dalam mengajar. Sehingga yang terjadi di lapangan adalah direct instruction, ekspositori, dan sedikit CL yang menurutku banyak kehilangan makna karena kadang kadang guru kurang melakukan kontrol terhadap diskusi yang diadakannya.
Tagihan yang harus dikumpulkan oleh peserta training di pertemuan berikutnya adalah mengumpulkan Learning jurnal, yang hanya sekilas disebutkan dalam materi in servise itu oleh Pak Yadi sebagai sebuah catatan mengenai proses pembelajaran, yang bersifat santai dan tidak ilmiah.Yang berisi kesan dan pesan yang kita rasakan selama proses pembelajaran. Hal ini merupakan baru untukku. Karena mereka tak menerangkan lebih lanjut apa itu learning journal, apa manfaatnya, dan bagaimana memulai menulisnya. Well. Setelah browsing sana sini, berikut uraian singkat mengenai jurnal yang aku dapat dari Mbah Google:
Jurnal merupakan sebuah catatan sebagai alat untuk menemukan diri, alat meningkatkan konsentrasi, cermin untuk jiwa (kontemplasi), tempat untuk menghasilkan dan menangkap ide-ide, tempat mengelola emosi, tempat latihan menulis dan teman yang baik yang bisa dipercaya. Secara fisik jurnal bisa merupakan buku catatan, kumpulan kertas yang dijilid rapi, file di komputer atau rekaman audio.
Tujuan melayani merekam peristiwa-peristiwa luar dan mencurahkan pikiran dan perasaan ... Seperti sebuah diary, jurnal adalah sebuah tempat untuk mengungkapkan semua dengan jujur. Tetapii jurnal juga merupakan tempat untuk membuat rasa dari apa yang keluar ... The journal is a working document. Jurnal adalah sebuah dokumen kerja.
Learning Journal bermaksud bahwa ada niat yang menyeluruh oleh penulis (atau mereka yang telah mengatur tugas) bahwa belajar harus ditingkatkan'
Berikut ini juga beberapa inti penting dari hasil browsing yang aku dapatkan sebagai bekal untukku dalam membuat jurnal pembelajaran yang akan datang
Lengkapi informasi ini setelah setiap kali Anda melakukan beberapa pekerjaan di lapangan. Hal ini bisa menjadi petunjuk untuk menulis learning Jurnal.
Nama
Sesi tanggal
Sesi nomor
Sesi topik
Apa yang saya baca untuk sesi ini (selain dari catatan)?
Apa hal yang paling menarik untuk saya membaca sesi ini (menandainya dengan tanda bintang di atas) - kenapa itu?
Apa yang tiga hal utama yang saya pelajari dari sesi ini?
Apa yang saya pikir sebelumnya itu benar, tetapi sekarang tahu untuk menjadi salah?
Apa yang kita tidak menutupi bahwa saya diharapkan kita harus?
Apa yang baru atau mengejutkan bagi saya?
Apa yang telah saya berubah pikiran tentang, sebagai hasil dari sesi ini?
Satu hal yang saya pelajari dalam sesi ini bahwa aku mungkin dapat digunakan di masa depan adalah ...
Saya masih yakin tentang ...
Isu yang tertarik saya banyak, dan bahwa aku ingin belajar secara lebih rinci
Ide untuk tindakan, berdasarkan pada sesi ini ...
Apa yang saya paling suka sesi ini adalah ...
Apa yang saya paling tidak disukai tentang sesi ini adalah ...
fakta menarik yang saya pelajari dalam sesi ini ...

Belajar Efektif Menulis Jurnal - Presentation Transcript

1. Menulis jurnal Bahan pembelajaran yang efektif yang dikembangkan oleh Learner Unit Pengembangan di University of Bradford
2. Rencana ...
a. Memperjelas peranan dan tujuan belajar jurnal
b. Mengidentifikasi unsur-unsur yang berbeda dari 'belajar' yang dapat dicatat dalam jurnal
c. Identifikasi fitur jurnal pembelajaran yang efektif
d. Jurnal pembelajaran adalah:
Sebuah kumpulan catatan tentang proses.
e. Tujuan: mendorong kesadaran tentang bagaimana Anda belajar.
3. Keuntungan dari belajar membuat jurnal
a. Untuk mengidentifikasi atau mengenali kekuatan Anda, sehingga Anda dapat memanfaatkan ini;
b. Untuk mengakui keterbatasan Anda saat ini;
c. Untuk mengidentifikasi daerah-daerah untuk perbaikan dan pengembangan diri;
d. Untuk mengidentifikasi cara belajar yang cocok untuk Anda yang terbaik;
e. Untuk mendapatkan informasi tentang potensi Anda kontribusi untuk tugas di masa depan;
f. Untuk mengakui kesalahan Anda sendiri dan kesalahan orang lain.
4. Belajar situasi: Konteks matriks Skill Nyaman akrab Secara Tidak nyaman Unfamiliar
5. Latihan 1
a. Pikirkan pengalaman belajar masa lalu dan menerapkan matriks untuk itu
b. Tambahkan kolom ketiga bagaimana Anda rasakan pada saat
c. Akhirnya, komentar mengenai efek situasi untuk Anda, misalnya apa efek atau dampak yang melakukannya pada Anda.
6. Belajar meliputi:
a. Pengetahuan Anda - apa yang Anda ketahui;
b. Keterampilan Anda - kemampuan Anda untuk menerapkan pengetahuan dalam konteks tertentu
c. Perasaan Anda tentang episode pembelajaran dapat mempengaruhi masa depan Anda pendekatan untuk situasi yang sama.
7. Latihan 2: Ambil dari jurnal belajar
a. Apa yang terjadi di jurnal ini?
b. Apa siswa coba lakukan dalam entri jurnal ini?
c. Cobalah dan mengidentifikasi fitur yang berbeda dari ekstrak.
8. In the journal extract: Dalam jurnal ekstrak:
a. Mahasiswa:
b. Menggambarkan apa yang terjadi selama kelas
c. Mengkritik aspek media pembelajaran, misalnya video
d. Merangkum apa yang dia belajar
e. Mencerminkan apa yang dia menikmati mengenai kelas
f. Menawarkan tanggapan pribadi ke diskusi kelas
g. Mengungkapkan / rasa takut pada dua tingkatan: menggambarkan mereka; dan analisis mereka.
9. Unsur kunci dari pembelajaran yang efektif jurnal
a. Keterangan:
b. Apa yang terjadi;
c. ketika; mengapa, di mana
d. bagaimana; orang yang terlibat.
10. Refleksi: tujuan Anda, perilaku, perasaan, dan pengamatan pribadi mengenai apa yang terjadi Learning: Apa yang Anda pelajari, apa yang akan Anda lakukan secara berbeda; bagaimana Anda telah berubah kelas Lihat catatan untuk masalah-masalah khusus Anda bisa alamat
11. Gaya penulisan
a. Anda harus menggunakan istilah orang pertama, misalnya 'aku', atau 'Aku', karena ini adalah tentang Anda, dan tanggapan pribadi Anda untuk belajar Anda.
b. Membuat tulisan yang benar untuk kepribadian Anda.
c. Cobalah dan menulis secepat mungkin setelah kejadian, karena hal ini akan mendorong yang benar dan jujur refleksi peristiwa.
d. Jangan menulis untuk menyenangkan tutor Anda; bersikap adil dan objektif, tetapi di atas segalanya, jujur.
Aku banyak mendapat hal baru dalam browsingku kali ini. Aku berharap learning Journal yang harus aku buat selama enambelas kali pertemuan mendatang menjadi semakin kreatif sebagai saranaku utnuk refleksi diri terhadap semua proses learning yang aku lakukan. Sebagai saranaku untuk meningkatkan kemampuan menulisku. Sebuah ide yang muncul di benakku adalah sebuah novel pendidikan yang berisi learning journal sehingga bisa menambah wawasan bagi para guru tetapi tidak terkesan menggurui karena dikemas dengan bahasa fiksi. Seperti apa yang bentuknya? Oh I Can’t wait any longer. Aku harus minta semua dokumentasi learning journal yang dibuat oleh teman teman anggota MGMP Bermutu yang lain sebagai bahan untuk penulisan novel impianku..... hahahahaha...
Sumber:
http://www.brad.ac.uk/lss/learnerdevelopment
www.infed.org/research/keeping_a_journal.htm .
www.infed.org / penelitian / keeping_a_journal.htm.

Disusun Oleh Endang Setiyaningsih, S.pd,M.M
Asal: SMPN 2 Parungpanjang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar