PUISI

BIARKAN

Biarkan resah ini mengelana
Supaya ia menemu cerah entah dimana
Karena aku tak sanggup memberi jawab atas tanyanya
Yang melabirin di syarafku
Meniti setiap aliran darah di nadiku
Menggema di setiap detak di jantungku
Menyatu di setiap tarikan nafasku

Biarkan resah itu mengelana
Menemu cerah entah dimana

Aku tak mau menyiksa otakku
Sementara hati telah begitu perih terluka
Dan tetap saja logika terbelenggu
olehmu
Sebuah kata yang tak pernah ragu untuk kuucap
Bahwa kamu, kau dan dirimu saja
Yang menjadi alasan dari butir airmataku

1 komentar: