24 November 2009

KAU MEMAKSAKU BERPUISI

Hari ini kau memaksaku berpuisi
Tentang sebuah kemarahan yang selalu menjadi duniamu yang tak ada akhir
Tentang sebuah kehausan yang tak pernah selesai walau telah kau tenggak air selautan
Tentang sebuah etika yang kau hilang karena kau sengaja buang

Padahal kata kata segarang apa jua tak sanggup menyentuh hatimu
Yang kau sembunyikan dalam pasung yang telah berkarat
Palu godam kata kata yang mengusung makna bangsat
Ribuan jarum ironis yang memanggul definisi laknat
Ribuan sarkasme vulgar tak mampu membuat kau bergeming
Bahkan kata-kata ini sendiri membuatku merinding

Tak sanggup mengetuk angkuh dinding yang kau bangun
menjadi benteng serupa alcatraz
ketebalannya seolah tanpa batas
Lalu dengan apa aku harus meruntuhkan gunung es yang telah membatu
Sementara tubuh ini rapuh tak sekukuh puisiku
Sedang jiwa ini lumpuh bila kau sudah melabuh
Dengan perahu kokohmu yang palsu

Sampai berapa lama kawan, kau akan bertahan?
Menghadapi kerasnya lautan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar