Aku ingin puasaku
Adalah puasa netraku dari segala yang tak pantas
Tunduknya pandanganku yang serupa panah beracun
Menancap tanpa kedip hal hal tak berguna yang merusak pahala
Tertutupnya kelopak mata kerana takut padaNya
Tertidurnya fungsi indera dari laknat dan maksiat
Aku ingin puasaku,
adalah puasa lisanku dr ghibah, dusta, pertengkaran dan perdebatan
yang menjadi harimau ganas mencakar muka sendiri
Menurunkan derajat menjadi alas kaki
Mengendalikannya dalam diam yang hakiki
Menyibukkannya dgn getar getar dzikrullah dan tilawah Quran
Aku ingin puasaku,
tulinya pendengaranku dr haram dan nistanya pembicaraan
Supaya tertutup prasangka
Kemudian melahirkan sebaij puisi cinta
Sehingga menggema indah
Berpantul pantul di dinding hati
Menyisakan gema yang tak pernah berakhir
Aku ingin puasaku
Engkau terima ya Allah
Aku takut tak melihat sedikitpun
Niat shaum yang susah payah kubangun
Aku takut aku hanya mendapati diriku lemas dan runtuh
Dalam lapar dan dahaga yg tak berguna
Aku takut jika Engkau menganggap tangan, kaki, perut dan seluruh anggota tubuhku
Tak pantas Kau sebut sebagai ibadah yg Kau terima
Aku takut ya Allah....
Parungpanjang, 26/8/2009
Tidak ada komentar:
Posting Komentar